Selasa, 22 Desember 2009

Natal

Saat ini gereja sedang merayakan natal. Natal merupakan peringatan terhadap lahirnya Yesus Kristus dari seorang perawan bernama Maria. Waktu itu Yesus Kristus datang sebagai bayi mungil yang dilahirkan di palungan, tampak tidak berdaya. Tetapi Dia mengemban misi mulia dari Allah Bapa untuk menyelamatkan kita manusia. Yesus Kristus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Ketika sebagai manusia Dia sudah bertumbuh menjadi dewasa dan dipenuhi dengan kuasa Allah sendiri, Dia tidak menyalahgunakan kekuasaan yang diterimaNya dari BapaNya. Yesus Kristus hanya melakukan apa-apa yang diperintahkan BapaNya untuk dilakukan dan menyelesaikan misi yang diembanNya, yaitu untuk mati di kayu salib di Golgota (Yoh 4:34). Misi itu telah selesai dengan sempurna sekitar dua ribu tahun yang lampau, dan kini Dia ada bersama Bapa di sorga. Kira-kira sehari sebelum kematianNya di kayu salib, Dia sempat menyatakan kerinduan hatiNya. Dia menyampaikan kerinduan hatiNya itu kepada murid-muridNya dan juga kepada BapaNya, kerinduanNya agar diriNya dapat tinggal dalam diri setiap pengikutNya, dan kerinduanNya agar para pengikutNya tinggal di dalamNya (Yoh 15 & 17). Itulah kerinduan hatiNya, pengharapanNya, yang dinyatakanNya pada BapaNya dan murid-muridNya, sebelum Dia mati disalibkan.

Tuhan Yesus sangat merindukan suatu hubungan yang akrab dengan para pengikutNya, tetapi itu juga sangat bergantung pada respon para pengikutNya. Dia Tuhan, tidak pernah mencabut kehendak bebas yang telah diberikanNya kepada manusia. Dia menginginkan suatu hubungan yang dilandasi oleh cinta yang sejati dan bukan karena paksaan.

Kita patut bersyukur bahwa Tuhan Yesus Kristus telah lahir ke dunia dan bahkan telah menyelesaikan misi yang diembanNya untuk menyelamatkan kita manusia. Tapi kita tidak boleh hanya terpaku dengan peristiwa yang telah terjadi sekitar dua ribu tahun yang lalu itu, dan melupakan tanggungjawab yang harus kita lakukan sekarang sebagai pengikutNya. Tuhan Yesus Kristus masih memiliki pengharapan-pengharapan yang hanya dapat dipenuhi oleh para pengikutNya. Anda dan saya adalah pengikut-pengikutNya.

Bagaimana hubungan kita dengan Tuhan Yesus Kristus akhir-akhir ini? Apakah kita sudah meresponi cinta suci yang sudah Tuhan berikan, dengan mencintaiNya dengan tulus pula? Ingat!!! Tuhan Yesus Kristus akan segera datang kembali. Dia akan datang kembali bukan sebagai bayi dalam palungan, tetapi sebagai Raja di atas segala raja, yang akan memerintah dengan segenap kemuliaan yang Dia miliki. Apakah kita masih menanti-nantikan Dia dengan tekun? Apakah kita sedang menjalani kehidupan kita sesuai dengan pengharapan Tuhan Yesus???

Sabtu, 21 November 2009

Surat kepada GA Rayon I GPdI Semarang

Kepada
Ytks. Rekan-rekan Gembala Anak Rayon I GPdI Semarang.

Salam sejahtera di dalam Tuhan Yesus Kristus.

Tanpa terasa sebentar lagi kita akan kembali memperingati hari kelahiran Kristus ke dalam dunia ini. Allah menjelma menjadi manusia demi menyelamatkan kita umat manusia dari hukuman dosa dan memindahkan kita dari kerajaan kegelapan ke dalam kerajaan terang.

Sebagai rekan sekerja dalam pelayanan anak tentunya kita semua sangat rindu untuk melihat setiap anak yang kita layani dapat berjumpa secara pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus. Kita tentunya sangat merindukan anak-anak yang kita layani dapat mengenal Tuhannya dengan benar, untuk kemudian dapat menghormati, mempercayai dan mengasihi Tuhannya dengan lebih baik lagi. Untuk itu pada perayaan Natal tahun ini, kami panitia natal menetapkan tema “Jesus Inside” (Yesus di dalamku) sebagai tema Natal Sekolah Minggu Rayon 1 GPdI Semarang. Yang menjadi dasar dari tema tersebut adalah kerinduan dari Tuhan Yesus Kristus sendiri, agar kita anak-anakNya tinggal di dalam Dia dan Dia tinggal di dalam kita, supaya kita sebagai anak-anakNya dapat menghasilkan buah-buah seperti yang Dia harapkan (Yoh 15:4-5, 17:25-26).

Lalu apa yang dapat kita lakukan untuk membantu anak-anak yang kita layani supaya mereka dapat berjumpa dengan Kristus? Pertama-tama tentunya kita harus menjadi teladan yang baik bagi mereka semua. Bila kita menginginkan anak-anak yang kita layani berjumpa dengan Kristus secara pribadi, maka kita sebagai Gembala Anak juga harus berjumpa secara pribadi dengan Kristus. Kita harus semakin intim dengan Kristus, karena Dialah sumber kehidupan kita. Hanya melalui persekutuan yang intim dengan Dia setiap hari, barulah kita dapat melakukan hal yang kedua ini, yaitu mengimpartasikan kasih, kuasa dan kebenaranNya kepada anak-anak yang kita layani. Bagaimanakah persekutuan kita dengan Kristus akhir-akhir ini?

Kami selaku panitia sangat memerlukan kerjasama dan bantuan dari rekan-rekan semua agar perayaan Natal tahun ini boleh membawa anak-anak kita berjumpa dengan Tuhan Yesus Kristus secara pribadi. Mari kita persiapkan diri kita dan anak-anak yang kita layani mulai dari sekarang ini. Kiranya Tuhan Yesus Kristus melimpahkan rahmatnya kepada kita semua. Amin.

Kamis, 22 Oktober 2009

Allah Sumber Kekuasaan

Kisah Nabi Daniel (bagian 1)


Raja Belsyazar mengadakan perjamuan yang besar untuk para pembesarnya, seribu orang jumlahnya; dan di hadapan seribu orang itu ia minum-minum anggur.
Dalam kemabukan anggur, Belsyazar menitahkan orang membawa perkakas dari emas dan perak yang telah diambil oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam Bait Suci di Yerusalem, supaya raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu.
Kemudian dibawalah perkakas dari emas dan perak itu, yang diambil dari dalam Bait Suci, Rumah Allah di Yerusalem, lalu raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu;
mereka minum anggur dan memuji-muji dewa-dewa dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu.
Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian, dan raja melihat punggung tangan yang sedang menulis itu.
Lalu raja menjadi pucat, dan pikiran-pikirannya menggelisahkan dia; sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas dan lututnya berantukan.
Kemudian berserulah raja dengan keras, supaya para ahli jampi, para Kasdim dan para ahli nujum dibawa menghadap. Berkatalah raja kepada para orang bijaksana di Babel itu: "Setiap orang yang dapat membaca tulisan ini dan dapat memberitahukan maknanya kepadaku, kepadanya akan dikenakan pakaian dari kain ungu, dan lehernya akan dikalungkan rantai emas, dan di dalam kerajaanku ia akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga."
Tetapi semua orang bijaksana dari raja, yang telah datang menghadap, tidak sanggup membaca tulisan itu dan tidak sanggup memberitahukan maknanya kepada raja.
Sesudah itu sangatlah cemas hati raja Belsyazar dan ia menjadi pucat; juga para pembesarnya terperanjat.
Karena perkataan raja dan para pembesarnya itu masuklah permaisuri ke dalam ruang perjamuan; berkatalah ia: "Ya raja, kekallah hidup tuanku! Janganlah pikiran-pikiran tuanku menggelisahkan tuanku dan janganlah menjadi pucat; sebab dalam kerajaan tuanku ada seorang yang penuh dengan roh para dewa yang kudus! Dalam zaman ayah tuanku ada terdapat pada orang itu kecerahan, akal budi dan hikmat yang seperti hikmat para dewa. Ia telah diangkat oleh raja Nebukadnezar, ayah tuanku menjadi kepala orang-orang berilmu, para ahli jampi, para Kasdim dan para ahli nujum, karena pada orang itu terdapat roh yang luar biasa dan pengetahuan dan akal budi, sehingga dapat menerangkan mimpi, menyingkapkan hal-hal yang tersembunyi dan menguraikan kekusutan, yakni pada Daniel yang dinamai Beltsazar oleh raja. Baiklah sekarang Daniel dipanggil dan ia akan memberitahukan maknanya!"
Lalu dibawalah Daniel menghadap raja. Bertanyalah raja kepada Daniel: "Engkaukah Daniel itu, salah seorang buangan yang telah diangkut oleh raja, ayahku, dari tanah Yehuda?
Telah kudengar tentang engkau, bahwa engkau penuh dengan roh para dewa, dan bahwa padamu terdapat kecerahan, akal budi dan hikmat yang luar biasa.
Kepadaku telah dibawa orang-orang bijaksana, para ahli jampi, supaya mereka membaca tulisan ini dan memberitahukan maknanya kepadaku, tetapi mereka tidak sanggup mengatakan makna perkataan itu.
Tetapi telah kudengar tentang engkau, bahwa engkau dapat memberikan makna dan dapat menguraikan kekusutan. Oleh sebab itu, jika engkau dapat membaca tulisan itu dan dapat memberitahukan maknanya kepadaku, maka kepadamu akan dikenakan pakaian dari kain ungu dan pada lehermu akan dikalungkan rantai emas, dan dalam kerajaan ini engkau akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga."
Kemudian Daniel menjawab raja: "Tahanlah hadiah tuanku, berikanlah pemberian tuanku kepada orang lain! Namun demikian, aku akan membaca tulisan itu bagi raja dan memberitahukan maknanya kepada tuanku.
Ya tuanku raja! Allah, Yang Mahatinggi, telah memberikan kekuasaan sebagai raja, kebesaran, kemuliaan dan keluhuran kepada Nebukadnezar, ayah tuanku.
Dan oleh karena kebesaran yang telah diberikan-Nya kepadanya itu, maka takut dan gentarlah terhadap dia orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa; dibunuhnya siapa yang dikehendakinya dan dibiarkannya hidup siapa yang dikehendakinya, ditinggikannya siapa yang dikehendakinya dan direndahkannya siapa yang dikehendakinya.
Tetapi ketika ia menjadi tinggi hati dan keras kepala, sehingga berlaku terlalu angkuh, maka ia dijatuhkan dari takhta kerajaannya dan kemuliaannya diambil dari padanya.
Ia dihalau dari antara manusia dan hatinya menjadi sama seperti hati binatang, dan tempat tinggalnya ada di antara keledai hutan; kepadanya diberikan makanan rumput seperti kepada lembu, dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai ia mengakui, bahwa Allah, Yang Mahatinggi, berkuasa atas kerajaan manusia dan mengangkat siapa yang dikehendaki-Nya untuk kedudukan itu.
Tetapi tuanku, Belsyazar, anaknya, tidak merendahkan diri, walaupun tuanku mengetahui semuanya ini.
Tuanku meninggikan diri terhadap Yang Berkuasa di sorga: perkakas dari Bait-Nya dibawa orang kepada tuanku, lalu tuanku serta para pembesar tuanku, para isteri dan para gundik tuanku telah minum anggur dari perkakas itu; tuanku telah memuji-muji dewa-dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar atau mengetahui, dan tidak tuanku muliakan Allah, yang menggenggam nafas tuanku dan menentukan segala jalan tuanku.
Sebab itu Ia menyuruh punggung tangan itu dan dituliskanlah tulisan ini.
Maka inilah tulisan yang tertulis itu: Mene, mene, tekel ufarsin.
Dan inilah makna perkataan itu: Mene: masa pemerintahan tuanku dihitung oleh Allah dan telah diakhiri;
Tekel: tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan;
Peres: kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia."
Lalu atas titah Belsyazar dikenakanlah kepada Daniel pakaian dari kain ungu dan pada lehernya dikalungkan rantai emas, dan dimaklumkanlah tentang dia, bahwa di dalam kerajaan ia akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga.
Pada malam itu juga terbunuhlah Belsyazar, raja orang Kasdim itu. (Kitab Daniel)

Kamis, 24 September 2009

Hakim Yang Agung


“Orang-orang arif pernah berkata begini: Hakim tidak boleh berat sebelah. Jika orang bersalah dinyatakannya tidak bersalah, maka hakim itu akan dikutuk dan diumpat oleh semua orang. Tetapi hakim yang menghukum orang bersalah akan bahagia dan dihormati.” (Sulaiman)

Zaman sekarang kalau ada bayi yang tertukar tidaklah sulit untuk menentukan siapakah orang tua kandungnya. Lakukan saja test DNA, pasti beres. Tetapi pada masa Raja Sulaiman belum ada teknologi canggih ini. Bagaimanakah Raja Sulaiman dapat menentukan orang tua kandung dari seorang bayi yang diakui oleh dua orang ibu sebagai anak kandungnya? Kisah di bawah ini semoga dapat membawa manfaat bagi kita semua.

Pada suatu hari, dua orang wanita pelacur datang menghadap Raja Sulaiman.
Salah seorang dari mereka berkata, "Paduka Yang Mulia, saya dengan wanita ini tinggal serumah. Tidak ada orang lain yang tinggal bersama kami. Beberapa waktu yang lalu, saya melahirkan seorang anak laki-laki. Dua hari kemudian wanita ini pun melahirkan seorang anak laki-laki pula. Pada suatu malam ketika kami sedang tidur, wanita ini tanpa sengaja menindih bayinya sampai mati. Tengah malam sementara saya tidur, ia bangun lalu mengambil bayi saya dari sisi saya. Bayi saya itu ditaruhnya di tempat tidurnya, dan bayinya yang sudah mati itu ditaruhnya di tempat tidur saya. Besok paginya, ketika saya bangun dan hendak menyusui bayi saya itu, saya dapati ia telah mati. Setelah saya mengamat-amatinya, nyatalah ia bukan bayi saya."

"Bohong!" kata wanita yang lain itu, "Yang hidup ini bayiku, yang mati itu bayimu!" "Tidak!" jawab wanita yang pertama itu. "Yang mati ini bayimu, yang hidup itu bayiku!" Begitulah mereka bertengkar di depan raja.

Lalu kata Raja Sulaiman, "Kamu masing-masing mengaku bahwa bayi yang hidup ini anakmu dan bukan yang mati itu." Setelah berkata demikian raja menyuruh orang mengambil pedang. Kemudian raja memerintahkan, "Potonglah bayi yang hidup itu menjadi dua dan berikanlah satu potong kepada masing-masing wanita itu."

Mendengar perintah itu, ibu yang sebenarnya dari anak itu berkata, "Ampun, Baginda, jangan bunuh anak itu. Berikan saja kepada dia." Ibu itu berkata begitu karena ia sangat mencintai anaknya. Tetapi wanita yang lain itu berkata, "Ya, potong saja, biar tak seorang pun dari kami yang mendapatnya!"

Maka berkatalah Sulaiman, "Jangan bunuh bayi itu! Serahkan kepada wanita yang pertama itu--dialah ibunya."

Ketika seluruh rakyat mendengar tentang keputusan Sulaiman dalam perkara tersebut, mereka merasa kagum dan hormat kepadanya. Sebab, nyatalah bahwa Allah telah memberikan kepadanya hikmat untuk berlaku adil.

Kita semua ditetapkan Allah untuk menjadi pemimpin, paling tidak kita menjadi seorang pemimpin dalam lingkup keluarga kita. Apakah kita sudah berlaku adil dan bijaksana dalam melaksanakan amanat yang kita terima dari Allah? Rakyat (keluarga kita) akan kagum dan hormat kepada kita kalau kita menjalankan amanat itu dengan adil dan bijaksana.

Rabu, 23 September 2009

Doa Untuk Kentut

Peristiwa ini terjadi tepat pada hari Natal tahun 2008. Pagi itu saya berkunjung ke rumah sakit Elisabeth di Semarang. Ada seorang ibu yang baru saja dioperasi karena ada kista di rahimnya. Operasi berjalan dengan baik dan lancar. Tetapi ada satu hal yang mengganggu setelah operasi selesai. Ibu ini tidak bisa kentut. Apa? Kentut??? Ya, benar, kentut. Orang yang mengalami pembiusan total dalam suatu operasi harus kentut dulu baru boleh makan dan minum lagi. Yang menjadi masalah adalah ibu ini sudah dua setengah hari belum bisa kentut. Jadi bisa dibayangkan, bagaimana susahnya ibu ini. Sebelum operasi sudah disuruh puasa, dan sekarang setelah operasi selesai, masih belum boleh makan dan minum dulu sebelum kentut. Wah, jadilah puasanya diperpanjang dengan terpaksa. Semuanya gara-gara kentut, yang membandel dan tidak mau keluar.

Biasanya orang tidak ada yang menanti-nantikan kentut. Bahkan berusaha menyembunyikan diri kalau mau kentut (malu deh kalau ketahuan). Tetapi sekarang, kentut sungguh-sungguh dinanti-nantikan kehadirannya. Kentut menjadi barang yang begitu penting. Weleh-weleh-weleh (makanya kita perlu bersyukur kalau bisa kentut dengan normal setiap hari). Menurut sebuah artikel tentang kentut yang saya baca, rata-rata orang kentut sebanyak 14 kali sehari. Kalau ditanya kebenarannya saya tidak tahu, tapi mungkin juga benar, soalnya kalau dari pengalaman pribadi, saya kentut bisa lebih dari lima kali sehari (he..he..he.., nggak kepikir untuk menghitungnya, cuma kira-kira, kalau penasaran hitung aja pengalaman pribadi).

Akhirnya, sebelum saya pamit pulang, bersama dengan sang suami, kami bertiga berdoa mohon belas kasihan Tuhan. Kami melakukan doa sepakat seperti yang diajarkan oleh Tuhan Yesus dalam Matius 18:19 “Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. “ Saat berdoa, saya sebenarnya geli juga, karena baru kali itu saya berdoa untuk kentut. Tetapi karena memang itu yang diperlukan si ibu, akhirnya dengan malu-malu saya memimpin doa untuk kentut tersebut. Setelah selesai berdoa, sambil bercanda, saya berpamitan dengan mereka, dan berkata, “Selamat berkentut ria ya Bu…”.

Saya tidak pernah membayangkan kalau doa yang dengan malu-malu itu ternyata segera dikabulkan Tuhan. Menurut sms yang saya terima dari sang suami, begitu saya meninggalkan mereka, istrinya dua kali kentut dengan dahsyat (heboh deh). Saya hanya bisa berterima kasih kepada Tuhan, karena Dia begitu baik. Masalah kentut ternyata juga sangat diperhatikanNya. Meskipun doa itu disampaikan dengan malu-malu, tetapi Tuhan tahu persis kesungguhan hati kita yang memohon pertolonganNya.

Kamis, 17 September 2009

Memaafkan

Pada suatu hari Petrus datang kepada Yesus dan bertanya: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kalikah?”

Yesus menjawab, "Tidak, bukan sampai tujuh kali, tetapi tujuh puluh kali tujuh kali! Sebab apabila Allah memerintah, keadaannya seperti dalam perumpamaan ini: Seorang raja mau menyelesaikan utang-utang hamba-hambanya. Waktu ia mulai mengadakan pemeriksaan, dihadapkan kepadanya seorang hamba yang berutang berjuta-juta, dan tidak dapat melunasinya. Jadi, raja itu memerintahkan supaya hamba itu dijual bersama-sama dengan anak istrinya, dan segala harta miliknya untuk membayar utangnya. Hamba itu sujud di depan raja itu, dan memohon, 'Tuan, sabarlah terhadap hamba. Hamba akan melunasi semua utang hamba.' Raja itu kasihan kepadanya, sehingga ia menghapuskan semua utangnya.

Ketika hamba itu keluar, ia berjumpa dengan kawannya, seorang hamba juga, yang berutang kepadanya beberapa ribu. Ia menangkap kawannya itu, mencekiknya, dan berkata, 'Bayarlah semua utangmu!' Lalu kawannya itu sujud di depannya sambil memohon, 'Sabarlah dulu kawan, semuanya akan saya bayar!' Tetapi hamba itu menolak. Sebaliknya, ia memasukkan dia ke dalam penjara sampai ia membayar utangnya.

Ketika hamba-hamba yang lain melihat apa yang sudah terjadi, mereka sedih dan melaporkan hal itu kepada raja. Maka raja itu memanggil hamba yang jahat itu dan berkata kepadanya, 'Hamba yang jahat! Seluruh utangmu sudah kuhapuskan hanya karena engkau memohon kepadaku.
Bukankah engkau pun harus menaruh kasihan kepada kawanmu seperti aku pun sudah menaruh kasihan kepadamu?' Raja itu sangat marah. Hamba yang jahat itu dimasukkannya ke dalam penjara sampai ia melunasi semua utangnya."

Yesus mengakhiri cerita-Nya dengan kata-kata ini, "Begitu juga Bapa-Ku di surga akan memperlakukan kalian masing-masing, kalau kalian tidak mengampuni saudaramu dengan ikhlas." (Matius 18:21-35)

Sulaiman berkata: ”Kalau ingin disukai orang, maafkanlah kesalahan yang mereka lakukan. Membangkit-bangkit kesalahan hanya memutuskan persahabatan.”

Mari kita saling memaafkan dengan ikhlas.

Selasa, 25 Agustus 2009

Pemerintahan Yang Kukuh


Bersihkanlah dahulu perak dari sanganya, barulah yang indah dapat dibentuk oleh tangan seniman.Singkirkanlah penasihat-penasihat jahat dari istana, barulah pemerintahan kukuh oleh keadilan. (Amsal Sulaiman 25:4-5)

Untuk dapat memiliki pemerintahan yang kukuh dalam suatu negara, seorang pemimpin perlu berusaha dengan sungguh-sungguh untuk membersihkan jajaran pemerintahannya dari orang-orang yang jahat.

Kalau ada seseorang yang sakit kanker, maka sel-sel kanker itu harus ditanggulangi dengan segera. Bila dengan terapi dan pengobatan biasa, sel-sel kanker tidak bisa ditanggulangi, maka tindakan pembuangan bagian tubuh yang terkena kanker perlu dilakukan. Mengapa? Karena, kalau hal itu tidak dilakukan maka sel-sel kanker tersebut akan menyebar dan menyerang bagian-bagian tubuh yang lain, dan akan mengakibatkan kematian.

Demikian pula dengan suatu negara. Bila menginginkan adanya pemerintahan yang bersih dan berwibawa, maka pemimpinnya harus tegas dalam menangani orang-orang jahat ini, sehingga mereka tidak memiliki kesempatan untuk menyebarkan pengaruh buruk mereka dalam pemerintahan.

Jumat, 21 Agustus 2009

Hati Seorang Raja

http://www.free-images.org.uk/hearts/15-ruby-heart.htm


“The king's heart is in the hand of the LORD; he directs it like a watercourse wherever he pleases.” (Solomon)

Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini.

Supaya sawahnya memperoleh cukup air, seorang petani mengetahui dengan pasti bagaimana caranya mengalirkan air ke petak-petak sawahnya. Bagaimana caranya? Petani tersebut akan membuat saluran-saluran yang dapat mengalirkan air ke tempat-tempat yang dikehendakinya. Kemana saluran air itu mengarah, kesitulah air akan mengalir.

Hati seorang raja (pemimpin atau penguasa) ada di tangan TUHAN, dan TUHAN dapat mengarahkan hati seorang raja sesuai dengan kehendak-Nya, seperti seorang petani yang mengatur kemana air harus dialirkan. Entah raja itu raja yang lalim ataupun raja yang saleh, hati dan pikiran mereka tetap ada dalam tangan kekuasaan TUHAN.

Sekalipun ada seorang raja yang sangat lalim, pada waktu yang telah ditetapkan-Nya, TUHAN dapat mengarahkan raja tersebut untuk melakukan perkara-perkara yang baik menurut pemandangan-Nya, dan yang berguna untuk kepentingan umat-Nya.

Kamis, 20 Agustus 2009

Takhta Seorang Raja

“Love and faithfulness keep a king safe; through love his throne is made secure.” (Pro 20:28)
Kasih dan setia melindungi raja, dan dengan kasih ia menopang takhtanya.

Raja yang memerintah dengan kekerasan dan kejam hanya akan membangkitkan kebencian dari rakyatnya. Rakyat akan memberontak terhadap raja yang sewenang-wenang. Kalau hal ini terjadi, maka takhtanya tidak akan kokoh.

Seorang raja bila ingin kokoh takhtanya maka ia harus bisa mendapatkan kasih sayang dari rakyatnya. Bagaimana caranya? Dengan mengasihi rakyatnya. Dengan integritas. Menegakkan hukum dengan jujur dan adil. Tidak menerima suap. Berupaya semaksimal mungkin untuk meringankan penderitaan rakyatnya. Raja yang demikian akan dikasihi oleh rakyatnya, dan dengan demikian takhtanya akan kokoh. TUHAN pun akan melindungi raja yang saleh dari musuh-musuhnya.

Raja menggambarkan seorang pemimpin atau penguasa dihadapan orang-orang yang dipimpinnya.

Bagaimana dengan Anda? Bagaimana Anda memimpin bawahan Anda? Bagaimana Anda memimpin keluarga Anda?

Selasa, 18 Agustus 2009

Tujuan Hidup

crystalxp.net

Seutas senar gitar tergeletak bebas di atas meja. Kalau kita menarik-narik senar tersebut, maka senar tersebut akan meresponi tarikan kita. Namun, senar itu, meskipun dirinya bisa bergerak-gerak, tapi tetap tidak dapat menghasilkan suara apa-apa. Senar gitar tersebut hanya bisa berfungsi sesuai dengan tujuan penciptaannya, apabila senar itu terpasang pada sebuah gitar. Perlu ada tangan manusia untuk memasang senar tersebut pada sebuah gitar. Baru setelah senar tersebut terpasang pada sebuah gitar, maka senar tersebut bisa menghasilkan suara yang indah bila ada tangan yang memetiknya.

Demikian pula dengan kehidupan kita, umat manusia. Manusia adalah makhluk termulia yang diciptakan oleh TUHAN. Supaya kita bisa menggenapi tujuan dari penciptaan kita, maka kita harus mengizinkan tangan pencipta kita, untuk bebas mengarahkan kehidupan kita. Kita perlu menaklukkan diri kita kepada TUHAN, pencipta kita yang agung.

Sudahkah kita menaklukkan diri kita kepada Sang Pencipta?

Apa tujuan TUHAN menciptakan kita, umat manusia?

Alkitab adalah Firman TUHAN yang tertulis bagi kita, untuk memberikan tuntunan bagi kehidupan kita. Kalau isi Alkitab disarikan, maka akan didapatkan perintah (hukum) yang terutama, yang harus kita taati.

"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."

Sudahkah kita melakukan perintah yang terutama ini? Inilah tujuan penciptaan manusia yang dinyatakan TUHAN melalui Alkitab.

Atau, masihkah kita hidup semau kita sendiri? Menghalalkan segala cara untuk mencapai ambisi diri sendiri dan tidak memperhatikan perintah TUHAN untuk mengasihi diri-Nya dan sesama?

Senin, 17 Agustus 2009

Kemerdekaan Sejati

http://benderakita.com

Hari ini negara Indonesia memperingati hari ulang tahun kemerdekaannya yang ke-64. Negara Indonesia telah dimerdekakan dari penjajahan Belanda dan Jepang. Namun, kalau kita bersama-sama merenungkan arti kemerdekaan yang sejati, ternyata bangsa kita belum benar-benar mengalami kemerdekaan yang sejati. Bangsa kita yang diberi oleh Tuhan kekayaan alam yang luar biasa melimpah, ternyata belum bisa memanfaatkannya secara maksimal. Kita juga masih menjumpai kemiskinan, korupsi, dan ketidakadilan terjadi di mana-mana. Ekploitasi terhadap pihak-pihak yang lemah masih saja kita jumpai setiap hari. Mengapa hal ini bisa terjadi? Apa sebabnya bangsa dengan kekayaan alam yang melimpah ini, belum bisa benar-benar lepas dari bayang-bayang penjajahan?

Salah satu penyebab dari semua tragedi ini adalah kurangnya pemahaman akan arti dari kemerdekaan yang sejati. Kemerdekaan sejati bukan hanya kemerdekaan dari penindasan atau penjajahan pihak lain. Kemerdekaan sejati juga bukan sekedar kebebasan untuk mengatur dirinya sendiri, dengan tidak memperhatikan kepentingan pihak lain.

Alkitab menyatakan kepada kita, agar kita tidak mempergunakan kemerdekaan yang sudah kita miliki sebagai kesempatan untuk berbuat semau-maunya (perbuatan dosa), melainkan supaya kita saling melakukan apa yang baik dan berguna bagi kepentingan bersama.

Kalau setiap orang mulai mengusahakan sesuatu yang baik bagi orang lain, dan tidak melulu memikirkan kepentingan dirinya sendiri, niscaya bangsa kita akan segera bangkit dari keterpurukannya. Bayang-bayang penjajahan pasti akan segera berlalu dari negeri kita yang tercinta ini. Kiranya Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua. Amin.

Merdekaaa!!!


Bahan renungan dari Alkitab:

”Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.” (Galatia 5:13)

Minggu, 16 Agustus 2009

Andaikata...

http://benderakita.com

Andaikata.....
semua orang di dunia ini menerapkan apa yang Daud tulis dalam mazmurnya ini, pasti dunia akan aman, tenteram, dan penuh kedamaian ya...

Mazmur Daud. TUHAN, siapa boleh menumpang di Kemah-Mu dan tinggal di bukit-Mu yang suci.
Orang yang hidup tanpa cela dan melakukan yang baik, dan dengan jujur mengatakan yang benar;
yang tidak memfitnah sesamanya, tidak berbuat jahat terhadap kawan, dan tidak menjelekkan nama tetangganya;
yang menganggap rendah orang yang ditolak Allah, tetapi menghormati orang yang takwa; yang menepati janji, biarpun rugi
dan meminjamkan uang tanpa bunga; yang tak mau menerima uang suap untuk merugikan orang yang tak bersalah. Orang yang berbuat demikian, akan selalu tentram. (Mazmur 15)

Rabu, 05 Agustus 2009

Doa Untuk Indonesia


Bulan ini bangsa kita akan merayakan HUT Kemerdekaan yang ke-64. Mari kita terus mendoakan bangsa dan negara Indonesia ini, supaya TUHAN melimpahkan rahmatNya atas Indonesia. Kita juga harus mendoakan pemerintah yang ada, supaya mereka dapat menjalankan tugas mereka dengan bijaksana. Beberapa ayat dari Alkitab ini kiranya dapat mengingatkan kita sebagai rakyat Indonesia, tentang peranan yang dapat kita ambil sebagai rakyat dari suatu negara.

"Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.
Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya.
Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat." (Roma 13:1-4)

Senin, 06 Juli 2009

Love Your Enemies

Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian?
Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

"You have heard that it was said, 'You must love your neighbor' and hate your enemy.
But I say to you, love your enemies, and pray for those who persecute you,
so that you will become children of your Father in heaven. For he makes his sun rise on the evil and the good, and he lets rain fall on the righteous and the unrighteous.
For if you love those who love you, what reward will you have? Even the tax collectors do the same, don't they?
And if you greet only your brothers, what great thing are you doing? Even the gentiles do the same, don't they?
So be perfect, as your heavenly Father is perfect." (Matthew 5:43-48)

Minggu, 28 Juni 2009

Hal Menghakimi

"Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." (Matius 7:1-5)

Sabtu, 20 Juni 2009

Doa Pada Malam Hari

Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Mazmur Daud.
Apabila aku berseru, jawablah aku, ya Allah, yang membenarkan aku. Di dalam kesesakan Engkau memberi kelegaan kepadaku. Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku!
Hai orang-orang, berapa lama lagi kemuliaanku dinodai, berapa lama lagi kamu mencintai yang sia-sia dan mencari kebohongan? Sela
Ketahuilah, bahwa TUHAN telah memilih bagi-Nya seorang yang dikasihi-Nya; TUHAN mendengarkan, apabila aku berseru kepada-Nya.
Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam. Sela
Persembahkanlah korban yang benar dan percayalah kepada TUHAN.
Banyak orang berkata: "Siapa yang akan memperlihatkan yang baik kepada kita?" Biarlah cahaya wajah-Mu menyinari kami, ya TUHAN!
Engkau telah memberikan sukacita kepadaku, lebih banyak dari pada mereka ketika mereka kelimpahan gandum dan anggur.
Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman. (Mazmur 4)

Rabu, 17 Juni 2009

Doa Pada Pagi Hari

Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan suling. Mazmur Daud.
Berilah telinga kepada perkataanku, ya TUHAN, indahkanlah keluh kesahku.
Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab kepada-Mulah aku berdoa.
TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.
Sebab Engkau bukanlah Allah yang berkenan kepada kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu.
Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau membenci semua orang yang melakukan kejahatan.
Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, TUHAN jijik melihat penumpah darah dan penipu.
Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau.
TUHAN, tuntunlah aku dalam keadilan-Mu karena seteruku; ratakanlah jalan-Mu di depanku.
Sebab perkataan mereka tidak ada yang jujur, batin mereka penuh kebusukan, kerongkongan mereka seperti kubur ternganga, lidah mereka merayu-rayu.
Biarlah mereka menanggung kesalahan mereka, ya Allah, biarlah mereka jatuh karena rancangannya sendiri; buanglah mereka karena banyaknya pelanggaran mereka, sebab mereka memberontak terhadap Engkau.
Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; dan karena Engkau akan bersukaria orang-orang yang mengasihi nama-Mu.
Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai. (Mazmur 5)

Senin, 15 Juni 2009

Happy...

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar; sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan. (Mazmur 1)

GOD Blesses

God blesses those people who depend only on him. They belong to the kingdom of heaven!
God blesses those people who grieve. They will find comfort!
God blesses those people who are humble. The earth will belong to them!
God blesses those people who want to obey him more than to eat or drink. They will be given what they want!
God blesses those people who are merciful. They will be treated with mercy!
God blesses those people whose hearts are pure. They will see him!
God blesses those people who make peace. They will be called his children!
God blesses those people who are treated badly for doing right. They belong to the kingdom of heaven.

Selasa, 26 Mei 2009

Menerima Tuhan

Yesus Kristus adalah Firman Allah yang menjelma menjadi manusia. Dia adalah Allah sendiri yang turun ke bumi menjadi manusia. Mati menanggung dosa dan kesalahan kita, dan bangkit kembali dari kematian untuk memberikan kehidupan kekal bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. Dia naik kembali ke sorga untuk menyediakan tempat bagi kita bersama-sama dengan Dia di sorga. Dialah jalan, dan kebenaran, dan hidup. Dialah satu-satunya jalan supaya kita dapat bersekutu dengan Allah kembali,menerima pengampunan dosa dan disucikan dari segala dosa.

Bila kita mau menerima kabar baik ini, inilah doa yang harus kita ucapkan secara pribadi:

"Tuhan Yesus Kristus, aku menyadari segala dosa dan kesalahanku. Saat ini, Aku mengundangMu masuk dalam hatiku, untuk menjadi Tuhan dan Juruselamatku. Ampunilah segala dosa dan kesalahanku ini. Berkuasalah atas hidupku mulai sekarang ini. Tuntunlah hidupku mulai sekarang ini. Terima kasih Tuhan Yesus Kristus. Amin."

Bila doa di atas sudah kita ucapkan, maka kita menerima hak untuk menjadi anak-anak Allah. Kita boleh memanggil Allah kita sebagai Bapa. Jaminan keselamatan dan kehidupan kekal di sorga juga kita miliki. Terpujilah nama Tuhan.

Unsur Iman (3)

Kesetiaan adalah unsur iman yang ketiga. Dalam Alkitab dikisahkan bahwa Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, tiga orang tawanan perang yang dipekerjakan di kerajaan Babel, pada suatu hari diperhadapkan dengan pilihan yang sangat sulit. Raja Nebukadnezar telah membuat sebuah patung emas, dan semua orang yang ada di wilayah kekuasaannya harus menyembah patung emas itu. Siapa yang kedapatan tidak menyembah patung itu pada saat suara alat-alat musik diperdengarkan, akan dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Sadrakh, Mesakh, dan Abednego adalah orang-orang yang beriman hanya kepada Allah. Karena itu, mereka tetap menolak menyembah patung emas yang didirikan raja Nebukadnezar, meskipun sebagai akibatnya mereka harus dilemparkan dalam perapian yang menyala-nyala. Mereka tahu apa yang akan mereka hadapi bila menolak perintah raja, tetapi karena iman, mereka rela menanggungnya. Mereka memilih tetap setia dan mempercayakan kehidupan mereka hanya pada Allah. Inilah iman yang sejati.

Didamaikan Dengan Allah

Sejak kejatuhan manusia dalam dosa, Allah menyadari bahwa kecenderungan hati manusia adalah dosa semata-mata. Manusia akan binasa dan terpisah dari Allah selama-lamanya kalau mereka terus menerus ada dalam kejahatan.
Segala usaha sudah dilakukan manusia untuk terhindar dari murka Allah. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan berbuat kebaikan, dengan memeluk agama dan kepercayaan, dan dengan berbagai cara yang lainnya yang dapat manusia pikirkan. Tetapi Alkitab menyatakan bahwa semua usaha manusia itu sia-sia, karena semua orang sudah berbuat dosa. Allah itu Maha Suci, sedang manusia sudah berdosa.
Dosa adalah pemisah antara Allah dengan manusia. Sejak lahir manusia sudah dalam keadaan yang berdosa karena benih dosa itu diturunkan dari orang tua, sudah ada bergenerasi-generasi sebelumnya, bermula dari nenek moyang manusia, yaitu Adam dan Hawa yang jatuh dalam dosa. Contoh yang nyata bisa kita lihat pada anak-anak kecil. Tanpa diajari mereka sudah bisa melakukan hal yang tidak jujur. Tanpa diajari banyak di antara mereka sudah bersifat egois dan mau menang sendiri. Karena masih kecil, memang kelihatannya lucu bagi orang-orang yang sudah lebih dewasa. Tapi, inilah bukti bahwa benih dosa itu sudah diturunkan dari generasi ke generasi hingga sampai pada mereka juga. Kalau dibiarkan, kita bisa membayangkan betapa ngerinya dampak yang akan timbul di kemudian hari.
Dalam keadilanNya, Allah harus menghukum perbuatan-perbuatan dosa, tetapi dalam kasihNya, Allah tidak ingin manusia itu binasa karena perbuatan-perbuatan yang berdosa. Allah dengan berbagai cara sudah memberikan peraturan-peraturan agar manusia dapat diselamatkan dari murka Allah, tetapi manusia senantiasa melanggarnya.
Akhirnya, Allah menjelma menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus. Dengan mengambil rupa manusia biasa tetapi yang tidak berdosa, Allah masuk dalam kehidupan manusia dan bergaul dengan manusia, demi dapat menunjukkan jalan agar manusia itu dapat terhindar dari murka Allah. Bahkan dalam rupa manusia ini, Allah menanggung hukuman yang mestinya manusia terima, yaitu kematian. Dalam rupa manusia, Ia mengorbankan diriNya sendiri sebagai pendamaian bagi dosa-dosa manusia.
Inilah korban keselamatan yang pada masa sebelum kedatangan Yesus Kristus ke dunia dilambangkan dengan korban kambing/domba yang dibakar. Ibrahim diperintahkan untuk mengorbankan anaknya sebagai korban bakaran, tetapi kemudian Allah menggantinya dengan mengirim seekor domba jantan. Anak Ibrahim selamat, tidak jadi dikorbankan. Domba yang disembelih dan dikorbankan itu adalah lambang dari Yesus Kristus yang mati disalibkan untuk menggantikan diri kita yang seharusnya mengalami kematian sebagai hukuman atas dosa kita.
Dengan kematian Yesus Kristus di salib, manusia dapat didamaikan kembali dengan Allah. Dan bahkan dengan kebangkitan Yesus Kristus yang menandakan kemenanganNya atas maut, manusia memiliki pengharapan untuk mengalami kebangkitan kembali dan berjumpa dengan Allah muka dengan muka.
 Dalam Alkitab, Yesus Kristus berkata: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Yesus Kristus adalah jalan untuk dapat datang kepada Allah. Setiap orang yang percaya dan menerima Dia diangkat menjadi anak-anak Allah dan boleh memanggil Allah sebagai Bapa. Suatu sebutan yang menujukkan hubungan yang sangat akrab.
Yesus Kristus adalah Firman Allah yang menjadi manusia. Dalam Injil Yohanes dinyatakan:
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
1:5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
1:6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;
1:7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.
1:8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.
1:9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.
1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.
1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.
1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
1:13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
1:15 Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku."

Sudahkan kita menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat kita? Dialah jalan dan kebenaran dan hidup. Hanya Dia yang dapat mendamaikan kita dengan Allah.

Rabu, 20 Mei 2009

Unsur Iman (2)

Unsur yang kedua dari iman adalah mempercayakan diri/bergantung pada Allah sepenuhnya.
Ibrahim mempercayakan dirinya kepada Allah yang dia sembah. Ini dibuktikan ketika Allah memerintahkannya untuk pergi dari ke negeri asalnya dan menuju ke suatu tempat yang belum diketahuinya. Ia menurut saja kepada Allah sekalipun itu berarti meninggalkan zona nyaman yang selama ini sudah dimilikinya.
Kemudian ketika Allah memerintahkannya untuk mengorbankan anaknya sebagai korban bakaran, ia pun menurut begitu saja. Padahal Allah pernah berjanji padanya bahwa nanti ia akan memiliki banyak keturunan melalui anaknya itu. Kalau anaknya mati dikorbankan bagaimana dengan janji mengenai keturunan dari anaknya itu? Tetapi ia tetap mempercayakan urusan ini kepada Allah. Ia berpikir bahwa Allah sanggup membangkitkan orang yang sudah mati. Ketika ia hendak menyembelih anaknya, tiba-tiba ada malaikat mencegahnya, dan Allah kemudian menyediakan seekor domba jantan sebagai korban bakaran menggantikan anaknya.
Ibrahim bergantung penuh pada Allah yang ia sembah. Ia yakin bahwa Allah akan memenuhi janji-janji yang sudah diucapkanNya.

Senin, 18 Mei 2009

Unsur Iman (1)

Ada tiga unsur iman. Unsur iman yang pertama adalah percaya. Percaya bahwa Allah itu ada. Bahwa Allah yang telah menciptakan alam semesta ini dan berkuasa atas segala-galanya. Allah pula yang telah menciptakan bumi dan segala isinya. Kita, manusia, juga adalah ciptaanNya juga. Setan juga percaya bahwa hanya ada satu Allah saja. Allah yang satu itu telah menjelma menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus dengan misi menyelamatkan manusia dari murka Allah. Hal ini membuat setan gemetar. Itulah unsur iman yang pertama dari tiga unsur iman yang ada. Kalau kita hanya memiliki unsur pertama iman ini, apa bedanya iman kita dengan percaya yang dimiliki setan? Kita perlu memiliki unsur iman yang kedua.

Apakah Iman?

Alkitab menyatakan bahwa iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Dengan iman kita melihat suatu bukti/kebenaran nyata dari apa yang tidak dinyatakan oleh panca indera kita. Iman bergerak dan diteguhkan oleh bukti ini pada saat ia diperhadapkan dengan segala sesuatu yang kelihatannya bertentangan dengannya.
Dengan iman pula kita dapat diselamatkan dari murka Allah.

Murka Allah

Pada mulanya ketika Allah menciptakan langit, bumi dan segala isinya, semuanya adalah amat baik dan amat sempurna. Tidak ada penderitaan dan dukacita. Tidak ada sakit penyakit dan mara bahaya. Yang ada adalah sukacita dan damai sejahtera. Tetapi karena pelanggaran Adam dan Hawa, karena dosa, maka semuanya jadi rusak dan terkutuk. Bukan cuma Adam dan Hawa saja yang menderita, tetapi juga kita sebagai keturunan mereka. Perang, bencana alam, sakit penyakit, pembunuhan, perkosaan, dan bermacam-macam penderitaan yang lain menimpa manusia sebagai akibat dosa. Dan yang paling mengerikan, manusia akan mengalami kematian, akan masuk ke dalam siksaan api neraka.
Alkitab menyatakan bahwa semua orang sudah berbuat dosa. Dan sebagai akibat perbuatan dosa ini, maka semua orang akan terkena murka Allah. Manusia menjadi seteru Allah. Kalau manusia tidak mau terkena murka Allah, maka manusia harus didamaikan dengan Allah.

Selasa, 05 Mei 2009

SUKSES KUPU-KUPU


Kupu-kupu adalah serangga yang amat cantik. Sayapnya yang berwarna-warni sungguh sedap untuk dipandang mata. Namun, kupu-kupu tidaklah terlahir sebagai kupu-kupu. Siklus kehidupannya diawali dalam wujud sebutir telur yang amat kecil. Dari sebutir telur yang amat kecil, kemudian menetas menjadi seekor ulat yang bergerak lambat, yang bagi banyak orang amat menjijikkan. Dari ulat yang menjijikkan, ia berubah menjadi kepompong yang jelek. Dan selama beberapa waktu lamanya ia harus bertapa sebelum akhirnya pada waktu yang tepat, ia keluar dari kepompong dan menjadi seekor kupu-kupu yang cantik. Ada selang waktu yang cukup lama yang harus dilalui, dari sebutir telur sampai menjadi seekor kupu-kupu yang cantik. Ada proses yang tidak mudah, yang harus dijalani oleh kupu-kupu, sebelum akhirnya ia benar-benar menjadi seekor kupu-kupu yang cantik.
Kehidupan manusia diperhadapkan dengan pelbagai tantangan. Setiap orang punya persoalannya sendiri. Namun, ada satu hal yang sama. Setiap orang perlu memiliki ketekunan dan berjuang pantang menyerah untuk mengatasi setiap persoalan yang dihadapinya, bila ia ingin sukses. Memiliki semangat pantang menyerah dan terus mengembangkan diri, sangat diperlukan untuk dapat mencapai kesuksesan. Last but not least, we must pray every day. Talk to God, and hearing to His voice.

Jumat, 27 Maret 2009

Bosan

Setiap orang pasti pernah mengalami kebosanan. Perasaan jemu dan jenuh yang menggelayut dalam diri. Hal ini bisa muncul karena seseorang telah melakukan suatu aktifitas secara rutin dan terus menerus dalam jangka waktu yang lama. Hanya itu-itu saja yang dilakukan dan dihadapinya setiap hari, setiap bulan dan bahkan setiap tahun. Kebosanan bisa menghilangkan kegembiraan seseorang. Orang yang biasanya ceria, tiba-tiba tampak murung dan buram wajahnya. Tidak ada sinar lagi yang memancar dari wajahnya, seolah-olah ada mendung yang sedang melingkupi wajahnya. Kebosanan bisa membuat emosi seseorang menjadi labil. Orang yang tadinya bisa menguasai diri dalam situasi dan kondisi yang buruk sekalipun, tiba-tiba meledak amarahnya karena satu persoalan yang sepele. Orang yang bosan biasanya juga akan cenderung menjadi malas untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang biasanya dilakukan. Pekerjaan yang biasanya dilakukan dengan semangat, sekarang dilakukannya dengan setengah hati. Kebosanan juga bisa membuat kreatifitas seseorang tiba-tiba mati. Ide cemerlang dan inovatif yang biasanya sering muncul, mendadak tidak kunjung muncul, padahal tuntutan pekerjaan akan hal ini tidak pernah berhenti. Itu semua adalah dampak buruk dari rasa bosan. Kebosanan tidak baik dampaknya apabila dibiarkan begitu saja. Rasa bosan harus segera diatasi. Ada orang yang mengatasi rasa bosannya dengan melakukan liburan. Apabila ia bekerja maka ia akan mengambil cuti panjang, dan kemudian pergi ke tempat tertentu untuk berlibur, untuk melakukan hal-hal yang sangat disukainya. Tentunya setiap orang mempunyai caranya sendiri dalam mengatasi kebosanan. Bagaimana dengan Anda? Bagaimana cara Anda mengatasi rasa bosan Anda? Anda bisa membagikan pengalaman Anda lewat blog ini. Klik saja pada “comments” yang ada tepat di bawah artikel ini atau kirimkan email ke rnurjanto@gmail.com.

Jumat, 16 Januari 2009

Kunci Untuk Memiliki Sikap Optimis

Tanpa terasa kita sudah masuk di tahun 2009. Kita tidak tahu apa saja yang akan terjadi di sepanjang tahun yang baru ini. Tetapi banyak orang memprediksi bahwa situasi masih akan terus bergejolak dan memburuk. Ancaman PHK masal masih akan terjadi, harga kebutuhan pokok yang meningkat, ketidakpastian politik dan hukum, bencana alam yang mengancam seperti banjir, gempa atau pun tanah longsor.

Itulah realita kehidupan yang kita semua hadapi. Tidak ada seorang pun yang lolos dari kenyataan ini. Kita bisa memilih untuk menyerah kepada keadaan dan bersikap pesimis, atau kita bisa bersikap tetap optimis dan menganggap setiap persoalan yang mungkin muncul sebagai batu loncatan untuk kehidupan yang lebih baik dan berkualitas.

Kita perlu belajar dari burung rajawali tentang cara untuk menghadapi badai. Burung rajawali tidak akan meringkuk ketakutan ketika angin badai datang menerpa. Ketika badai datang menerpa, burung rajawali justru akan mengembangkan sayapnya lebar-lebar dan memanfaatkan badai tersebut agar ia bisa terbang lebih tinggi lagi bahkan mengatasi badai tersebut. Burung Rajawali menggunakan kekuatan badai untuk mengangkat dirinya terbang lebih tinggi lagi.

Bagaimana dengan anda? Apakah anda termasuk orang yang pesimis atau kah yang optimis? Orang yang pesimis akan mengalami ketakutan menghadapi masalah-masalah hidup ini. Ia akan selalu khawatir tentang hal-hal buruk yang mungkin akan menimpa dirinya. Ia akan menjadi tertekan, stress dan bahkan depresi. Anda tidak mau menjadi orang pesimis bukan?

Untuk itu kita perlu menjadi orang yang optimis dalam menghadapi hidup ini. Orang yang optimis akan selalu memiliki semangat, ketekunan, kekuatan, kreatifitas dan keyakinan untuk dapat mengatasi segala persoalan yang muncul dalam kehidupan ini. Kita, sebagai orang-orang yang sudah dibenarkan oleh Kristus, harus memiliki sikap optimis ini. Firman Tuhan dalam Amsal 24:16a menyatakan: “Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali”. Masalah dan bencana memang dapat menghadang diri kita dan membuat kita atau usaha kita terpuruk, tetapi kita akan bangkit kembali, karena Tuhan ada bersama dengan kita.

Bagaimana kita bisa memiliki sikap yang optimis pada saat hal-hal yang buruk datang dalam hidup kita? Bagaimana kita bukan hanya bertahan dalam tekanan-tekanan persoalan, tetapi bahkan memiliki kemampuan yang cukup untuk mengatasi persoalan-persoalan buruk tersebut?

Berikut ini adalah hal-hal kunci yang perlu kita perhatikan agar kita memiliki sikap optimis dan kemampuan untuk mengatasi masalah.

Pertama. Kita perlu memiliki iman yang kokoh dalam Tuhan. Hal ini hanya mungkin bila kita sering mendengar, membaca dan merenungkan firman Tuhan (Roma 10:17).
Kedua. Firman Tuhan adalah kebenaran. Bila kita mengetahui kebenaran firman Tuhan, maka kebenaran itu akan memerdekakan kita. Kita akan dimerdekakan dari rasa takut, khawatir, tertekan dan hal-hal negatif lainnya yang dapat menghancurkan hidup kita (Yoh 17:17, 8:32).
Ketiga. Masalah diizinkan Tuhan terjadi untuk membuat kita makin bergantung pada Tuhan, bukan pada pengalaman dan kemampuan kita sendiri (Ams 3:5; Fil 4:13).
Keempat. Kita perlu bergaul akrab dengan Tuhan, sehingga Tuhan memberikan pada kita kemampuan dan kreatifitas untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada (Ams 3:5-6).

Dengan mengetahui dan mempraktekkan hal-hal kunci ini, kita tidak akan takut ataupun khawatir lagi untuk menjalani kehidupan. Hidup itu memang penuh tantangan dan kesulitan. Tetapi di tengah-tengah tantangan dan kesulitan itu pasti ada kesempatan-kesempatan yang terbuka kalau kita dapat tetap dapat bersikap optimis. Jangan takut, atau pun khawatir. Tuhan Yesus Kristus selalu menyertai perjalanan hidup kita. Bersama Dia, kita cakap untuk menanggung segala perkara. Amin.
 
Custom Search