Jumat, 31 Desember 2010

Kado Terbaik Untuk Tuhan

Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud." (Lukas 2:10-11)

Lewat peristiwa Natal, Yesus Kristus lahir ke dunia sebagai Juruselamat, dan sekaligus sebagai Tuan / Bos (kurios) kita. Merayakan hari Natal berarti memperingati kelahiran Yesus Kristus yang adalah Juruselamat dan sekaligus Bos kita. Kado apakah yang dapat kita persembahkan pada Bos dan Juruselamat kita ini?
Dalam Injil Yoh 14:15 Tuhan Yesus berkata:"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku."
Ini adalah kado terbaik yang bisa kita berikan padaNya. Kita membuktikan cinta kita kepadaNya lewat sikap, pikiran dan perbuatan yang sesuai dengan perintahNya.
Do you really love Jesus?

Selasa, 30 November 2010

Taat itu Lebih Penting

Tuhan Yesus mengingatkan kita untuk hormat pada orang tua. Ketika Ia melihat orang-orang yang memelintir perintah Allah sehingga perintah untuk menghormati orang tua diabaikan Ia berkata: : "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri.Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati." (Mar 7:9-10).

Tuhan Yesus mengutip apa yang ada dalam kitab Taurat.
"Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu." (Kel 20:12).

Melakukan perintah Allah dengan taat lebih penting daripada adat istiadat/ajaran buatan manusia, sekalipun adat istiadat itu kelihatannya rohani..

Rabu, 27 Oktober 2010

Dalam Lindungan Allah

Menghadapi bermacam-macam masalah yang ada sekarang ini tentunya setiap orang menginginkan perlindungan yang pasti atas keselamatan dirinya ataupun keluarganya. Mazmur pasal 91 menjelaskan pada kita bahwa hanya TUHAN lah perlindungan yang sejati.

Apakah semua orang akan mendapatkan jaminan perlindungan ini?

Mari kita melihatnya dalam ayat 14-16 dari Mazmur 91 ini.
Kata TUHAN, "Orang yang mencintai Aku akan Kuselamatkan, yang mengakui Aku akan Kulindungi. Kalau ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawabnya. Di waktu kesesakan, Aku akan menolong dia; dia akan Kuluputkan dan Kuberi kehormatan. Dia akan Kupuaskan dengan umur panjang, dan Kuselamatkan." (Mzm 91:14-16,BIS).  

Ternyata untuk mendapatkan jaminan perlindungan dari TUHAN ada syaratnya. Hanya orang-orang yang mencintai TUHAN dan mengenal namaNya, hanya orang-orang yang hatinya melekat pada TUHAN dan membangun hubungan yang akrab dengan TUHAN, yang akan mendapatkan jaminan perlindungan dari TUHAN.

Apakah kita masuk dalam kategori ini?

Jumat, 24 September 2010

Jadilah Kuat

"Jika engkau putus asa dalam keadaan gawat, maka engkau orang yang lemah." (Amsal 24:10,BIS)

Tidak ada orang yang tidak punya masalah di dunia ini. Baik seorang Presiden ataupun rakyat biasa, seorang CEO ataupun karyawan, orang dewasa ataupun anak-anak, pria ataupun wanita. Semuanya punya masalahnya masing-masing.

Alkitab menyatakan pada kita kalau kita putus asa ketika ada permasalahan maka kita adalah seorang yang lemah. Seorang yang putus asa akan kehilangan pengharapan dan kekuatannya. Dia tidak lagi dapat berpikir dengan jernih mengenai masalah yang sedang dihadapinya. Yang dilihatnya hanyalah masalah, masalah, dan masalah saja. Masalah menjadi begitu besar dan menakutkan seperti seorang raksasa yang siap menelannya. Masalah menjadi seperti gunung yang siap runtuh menimpanya. Malang benar nasib orang yang putus asa.

Alkitab juga menyatakan kepada kita bahwa Allah tidak pernah membiarkan kita dicobai melampaui kekuatan kita, bahkan Allah akan memberikan kepada kita jalan keluar untuk mengatasi masalah-masalah kita (1 Kor 10:13).

Yang jadi masalah di sini adalah: "Apakah kita bisa melihat jalan keluar yang diberikan oleh Allah?" Kalau fokus kita adalah pada permasalahan-permasalahan yang ada, maka kita mustahil bisa melihat jalan keluar itu. Mata kita akan tertutup oleh masalah-masalah yang ada. Tetapi kalau kita mengarahkan pandangan kita kepada Allah dan mendekat kepadaNya, maka ketika jalan keluar itu diberikan olehNya, kita pasti akan bisa melihatnya dan mengerti.

Karena itu, janganlah kehilangan fokus yang benar. Arahkan fokus mata kita selalu pada Tuhan dan bukan pada masalah yang ada. Jadilah kuat di dalam Tuhan. Sandarkanlah hidup kita kepadaNya selalu. Milikilah hubungan yang erat denganNya, maka kita akan kuat dalam menghadapi segala perkara. Amin.

Sabtu, 21 Agustus 2010

Kasih Bukan Sekedar Emosi

Apa yang ada di pikiran kita ketika seseorang menanyakan apakah kasih itu? Kebanyakan orang akan mengaitkan jawabannya dengan perasaan sayang terhadap seseorang, seperti kasih seorang pria terhadap seorang wanita, orang tua terhadap anaknya, kasih antara dua orang sahabat, atau antara kakak dengan adiknya. Tidak salah memang mengaitkan kasih dengan perasaan atau emosi seseorang. Tetapi tidak lengkap rasanya kalau hanya menganggap kasih itu sebagai luapan perasaan saja.

Kasih itu bukan sekedar perasaan, tetapi merupakan keputusan. Persahabatan dan rumah tangga yang dibangun atas dasar perasaan kasih saja akan hancur manakala badai menerpa dan perasaan kasihnya luntur. Tetapi bila dibangun berdasarkan keputusan untuk mengasihi tanpa syarat maka persahabatan dan rumah tangga akan langgeng.

Ketika Allah menjelma jadi manusia yang kita kenal sebagai Yesus Kristus, Allah menunjukkan kasihNya yang sempurna. Kasih yang bukan semata-mata dilandasi oleh perasaan saja, tetapi yang merupakan keputusanNya demi menyelamatkan umat manusia yang berdosa.

Betapa agungnya kasih Allah kepada manusia. Kita mesti meneladani apa yang sudah dilakukan Tuhan Yesus kepada kita. Mengasihi kita tanpa syarat dan mau mengampuni segala dosa-dosa kita.

Sabtu, 17 Juli 2010

Menyadari Kehadiran Tuhan

Pada salah satu pertemuan komunitas sel yang saya hadiri, salah seorang rekan saya menceritakan pengalamannya ketika Tuhan menolongnya dari bahaya. Tiap hari Minggu biasanya ia bangun agak siang karena ia ingin benar-benar menggunakan hari Minggu untuk beristirahat setelah selama enam hari lamanya ia bekerja keras. Ia biasa pergi ke gereja untuk beribadah pada Tuhan di sore hari. Tetapi aneh, pagi itu ia terbangun pukul enam pagi dan kemudian ia langsung membereskan pekarangan belakang rumahnya yang banyak ditumbuhi rumput. Rekan satu kamarnya pun ikut terbangun juga dan kemudian membantunya membereskan pekarangan. Sekitar pukul delapan pagi tiba-tiba terdengar suara gaduh di kamarnya. Setelah dilihat, ternyata atap rumahnya runtuh tepat di atas tempat tidurnya. Bisa dibayangkan, bagaimana kondisi rekan saya itu seandainya ia masih saja tidur di kamarnya dan baru bangun pada pukul sepuluh seperti biasanya? Rekan saya bersyukur kepada Tuhan buat perlindunganNya yang ajaib itu.

Permasalahan bisa datang kapan saja, dan seringkali kita tidak bisa menduga waktu kedatangannya. Melibatkan Tuhan dalam segala urusan kita adalah penting sekali, dan ini merupakan satu hal yang perlu kita biasakan. Seringkali kita baru berdoa secara sungguh-sungguh ketika kita merasa ada hal-hal “penting” yang akan kita hadapi. Padahal Tuhan sangat ingin kita berhubungan denganNya setiap hari. Ada masalah penting atau tidak, Tuhan ingin kita selalu berhubungan denganNya. Tuhan menginginkan suatu hubungan yang akrab dengan kita setiap hari karena Dia adalah Bapa dan kita adalah anak-anakNya.

Menghilangkan kebiasaan buruk dan menggantikannya dengan kebiasaan yang baik memang bukan suatu perkara yang gampang. Apa yang kita lakukan setiap hari dan berulang-ulang akan menjadi suatu kebiasaan. Bila yang kita lakukan berulang-ulang adalah hal yang buruk maka kebiasaan buruk pula yang akan terbentuk. Karena dosa maka kita lebih memiliki kecenderungan hati untuk melakukan yang nyaman buat diri kita meskipun seringkali merupakan hal yang kurang baik. Belum lagi ditambah dengan kenyataan bahwa kita hidup dalam lingkungan yang sudah tercemar dosa. Di sekeliling kita ada banyak orang yang juga memiliki kebiasaan-kebiasaan kurang baik. Hal ini mengakibatkan kebiasaan buruk lebih mudah terbentuk daripada kebiasaan yang baik. 
 
Demikian pula saat kita ingin membangun kebiasaan untuk melibatkan Tuhan dalam segala urusan kita. Ini juga memerlukan usaha dari diri kita. Kita perlu menetapkan hati dan pikiran kita untuk senantiasa sadar akan keberadaan Tuhan bersama kita dan membangun kebiasaan berkomunikasi dengan Tuhan sesering mungkin. Tidak hanya pada waktu kita ada dalam hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan yang bersifat rohani, tetapi juga pada waktu kita sedang melakukan hal-hal yang bersifat duniawi seperti bekerja, belajar, mendidik anak, menyiapkan makanan untuk keluarga, berekreasi, dan macam-macam kegiatan lainnya. Ketika segala sesuatu berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana kita, belajarlah untuk bersyukur kepada Tuhan. Cobalah untuk mengingat segala kebaikan Tuhan dan bersyukurlah. Pengucapan syukur atas hal-hal yang kecil sekalipun akan menyenangkan hati Tuhan dan itu akan membantu kita untuk senantiasa menyadari kehadiran Tuhan bersama kita setiap hari.

Ketika pemazmur terluput dari mara bahaya yang mengancam nyawanya, ia menggubah nyanyian syukurnya dengan sangat indah seperti yang terdapat di dalam kibab Mazmur pasal 116.
Aku mencintai TUHAN, sebab Ia mendengarkan aku dan memperhatikan permohonanku.
Ia mendengarkan aku, setiap kali aku berseru kepada-Nya.
Aku diancam bahaya maut; kengerian maut menyergap aku, membuat aku gelisah dan takut.
Maka aku berseru kepada TUHAN, "Ya TUHAN, aku mohon, selamatkanlah aku!"
TUHAN itu pengasih dan adil; Allah kita penuh belas kasihan.
TUHAN memelihara orang-orang sederhana; waktu aku tak berdaya diselamatkan-Nya aku.
Kutenangkan hatiku, sebab TUHAN baik kepadaku.
TUHAN telah meluputkan aku dari kematian; dihibur-Nya aku dan tidak dibiarkan-Nya terjatuh.
Maka aku boleh menikmati hidup di dunia ini, di dalam perlindungan TUHAN.
Aku tetap percaya, sekalipun aku berkata, "Aku sangat tertekan."
Dalam kebingunganku aku berkata, "Tak seorang pun dapat dipercaya."
Apa yang akan kuberikan kepada TUHAN untuk membalas kebaikan-Nya bagiku?
Aku akan membawa persembahan anggur bagi TUHAN untuk bersyukur atas pertolongan-Nya.
Aku akan memenuhi janjiku kepada-Nya di depan seluruh umat-Nya.
TUHAN sangat menyayangkan kematian seorang yang dikasihi-Nya.
Aku ini hamba-Mu, ya TUHAN, seperti ibuku, aku pun berbakti kepada-Mu. Engkau telah melepaskan aku dari tahanan.
Aku akan membawa kurban syukur kepada-Mu, sambil mengunjukkan doa kepada-Mu.
Aku akan memenuhi janjiku kepada TUHAN, di depan seluruh umat-Nya yang berhimpun di pelataran Rumah TUHAN, di tengah kota Yerusalem. Pujilah TUHAN!“

Pengalaman teman saya dan pemazmur dapat dialami oleh kita semua. Kita tidak tahu kapan malapetaka akan menimpa kita, tetapi satu hal yang harus kita yakini adalah Tuhan tidak pernah meninggalkan orang-orang yang berlindung padaNya. Tuhan tidak pernah mengecewakan orang-orang yang menaruh pengharapan kepadaNya setiap hari. Ingat! Pengucapan syukur atas hal-hal yang kecil sekalipun akan menyenangkan hati Tuhan dan itu akan membantu kita untuk senantiasa menyadari kehadiran Tuhan bersama kita setiap hari.

Selasa, 22 Juni 2010

Bebas dari Belenggu Ketakutan

Takut akan TUHAN akan melenyapkan segala ketakutan yang lain dalam hidup ini. Takut akan TUHAN berarti kita menghormati dan mempercayai TUHAN dengan sepenuh hati kita. Takut akan TUHAN berarti kita menghormati dan melakukan apa yang dikehendaki TUHAN. 
Daud pernah dicengkeram dengan ketakutan dalam hidupnya dan ia membagikan pengalamannya untuk bebas dari segala ketakutan di dalam kitab Mazmur 34. Kuncinya adalah Takut akan TUHAN.

Mazmur Daud, ketika ia pura-pura tidak waras pikirannya di depan Abimelekh, sehingga ia diusir lalu pergi.  Aku hendak bersyukur kepada TUHAN setiap waktu, dan tak henti-hentinya memuji Dia.
Aku hendak bermegah-megah karena perbuatan TUHAN; semoga orang tertindas mendengarnya dan bergembira.
Agungkanlah TUHAN bersamaku, mari bersama-sama memuliakan nama-Nya. 
Aku berdoa kepada TUHAN, dan Ia menjawab, dan melepaskan aku dari segala ketakutan.
Orang tertindas berharap kepada-Nya dan bergembira, mereka tidak mempunyai alasan untuk menjadi malu.
Orang malang berseru dan TUHAN menjawabnya, membebaskan dia dari segala kesesakannya.
Malaikat TUHAN menjagai orang yang takwa, dan membebaskan mereka dari bahaya.
Rasakanlah sendiri betapa baiknya TUHAN, berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya.
Hormatilah TUHAN, hai kamu umat-Nya, sebab orang takwa tak akan berkekurangan.
Singa-singa pun lapar karena kurang makanan; tapi orang yang menyembah TUHAN tidak berkekurangan.
Dengarlah, hai anak-anak sekalian, kuajari kamu menghormati TUHAN.
Inginkah kamu panjang umur dan menikmati yang baik?
Jangan mengeluarkan kata-kata jahat, dan jangan suka akan tipu muslihat.
Jauhilah yang jahat, lakukanlah yang baik, usahakanlah perdamaian dengan sekuat tenaga.
TUHAN memperhatikan orang saleh, Ia mendengar bila mereka berteriak minta tolong.
Tetapi orang yang berbuat jahat ditentang-Nya; kalau mereka mati, mereka lekas dilupakan.
Bila orang saleh berseru, TUHAN mendengarkan, dan menyelamatkan mereka dari segala kesesakan.
TUHAN dekat pada orang yang berkecil hati; Ia menyelamatkan orang yang patah semangat.
Banyaklah penderitaan orang baik, tetapi TUHAN membebaskan dia dari semuanya.
Tubuhnya tetap dijaga TUHAN, dari tulangnya tak satu pun dipatahkan.
Orang jahat akan mati karena kejahatannya, orang yang membenci orang saleh akan dihukum.
TUHAN menyelamatkan hamba-hamba-Nya; yang berlindung pada-Nya tak akan dihukum.

Kamis, 22 April 2010

Never let yourself be defeated

You will face many defeats in your life, but never let yourself be defeated. (Anda akan menjumpai banyak kegagalan dalam hidup ini, tetapi jangan pernah biarkan diri Anda dikalahkan) Maya Angelou


Tidak ada orang yang tidak pernah gagal dalam hidupnya. Waktu kita belajar naik sepeda pun kita pernah jatuh, bahkan berkali-kali jatuh. Ada banyak luka dan lecet, tetapi kita bangkit lagi dan mencoba lagi, hingga kita bisa naik sepeda dengan mahir.


Sepanjang kita melakukan hal yang baik dan berguna dalam hidup ini, janganlah kita pernah patah semangat. Apa yang kita lakukan seringkali tidak langsung berhasil seperti yang kita harapkan. Tetapi lewat persoalan-persoalan yang kita hadapi itu, kita akan tampil makin kuat, cerdas, dan dewasa dalam bersikap, berpikir, dan bertindak.


Raja Sulaiman pernah mengatakan:”Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.”


Jadi, mari kita tetap semangat menjalani kehidupan ini. Kita isi kehidupan ini dengan hal-hal yang bermanfaat dan berkenan di hadapan Pencipta kita.
Never... never... never... never... never give up!!!

Jumat, 16 April 2010

Never Give Up

The person who removes a mountain begins by carrying away small stones.(Orang yang memindahkan gunung memulainya dengan memindahkan batu-batu kecil)—Chinese proverb.

Jangan pernah patah semangat dalam menghadapi persoalan hidup. Setiap orang punya persoalannya masing-masing. Selesaikan persoalan itu satu persatu dan mulailah dengan yang dapat dilakukan terlebih dahulu.

Allah tidak pernah membiarkan kita menghadapi persoalan yang melampaui batas kekuatan kita. Bahkan Ia mau memberikan kekuatan kepada kita untuk dapat mengatasi segala persoalan yang ada.

Never... never... never... never... never give up !!!

Senin, 15 Maret 2010

Perlindungan Tuhan

Pada salah satu pertemuan kelompok kecil yang saya hadiri, salah seorang rekan saya menceritakan pengalamannya ketika Tuhan menolongnya dari bahaya. Tiap hari Minggu biasanya ia bangun pagi kira-kira pada pukul sepuluh karena ia ingin benar-benar menggunakan hari Minggu untuk beristirahat setelah selama enam hari lamanya ia bekerja keras. Ia biasa pergi ke gereja untuk beribadah pada Tuhan di sore hari. Tetapi aneh, pagi itu ia terbangun pukul enam pagi dan kemudian ia langsung membereskan pekarangan belakang rumahnya yang banyak ditumbuhi rumput. Rekan satu kamarnya pun ikut terbangun juga dan kemudian membantunya membereskan pekarangan. Sekitar pukul delapan pagi tiba-tiba terdengar suara gaduh di kamarnya. Setelah dilihat, ternyata atap rumahnya runtuh tepat di atas tempat tidurnya. Bisa dibayangkan, bagaimana kondisi rekan saya itu seandainya ia masih saja tidur di kamarnya dan baru bangun pada pukul sepuluh. Rekan saya bersyukur kepada Tuhan buat perlindunganNya yang ajaib itu.

Ketika pemazmur terluput dari mara bahaya yang mengancam nyawanya, ia menggubah nyanyian syukurnya dengan sangat indah seperti yang terdapat di dalam kibab Mazmur pasal 116.

Aku mencintai TUHAN, sebab Ia mendengarkan aku dan memperhatikan permohonanku.
Ia mendengarkan aku, setiap kali aku berseru kepada-Nya.
Aku diancam bahaya maut; kengerian maut menyergap aku, membuat aku gelisah dan takut.
Maka aku berseru kepada TUHAN, "Ya TUHAN, aku mohon, selamatkanlah aku!"
TUHAN itu pengasih dan adil; Allah kita penuh belas kasihan.
TUHAN memelihara orang-orang sederhana; waktu aku tak berdaya diselamatkan-Nya aku.
Kutenangkan hatiku, sebab TUHAN baik kepadaku.
TUHAN telah meluputkan aku dari kematian; dihibur-Nya aku dan tidak dibiarkan-Nya terjatuh.
Maka aku boleh menikmati hidup di dunia ini, di dalam perlindungan TUHAN.
Aku tetap percaya, sekalipun aku berkata, "Aku sangat tertekan."
Dalam kebingunganku aku berkata, "Tak seorang pun dapat dipercaya."
Apa yang akan kuberikan kepada TUHAN untuk membalas kebaikan-Nya bagiku?
Aku akan membawa persembahan anggur bagi TUHAN untuk bersyukur atas pertolongan-Nya.
Aku akan memenuhi janjiku kepada-Nya di depan seluruh umat-Nya.
TUHAN sangat menyayangkan kematian seorang yang dikasihi-Nya.
Aku ini hamba-Mu, ya TUHAN, seperti ibuku, aku pun berbakti kepada-Mu 
Engkau telah melepaskan aku dari tahanan.
Aku akan membawa kurban syukur kepada-Mu, sambil mengunjukkan doa kepada-Mu.
Aku akan memenuhi janjiku kepada TUHAN, di depan seluruh umat-Nya
yang berhimpun di pelataran Rumah TUHAN, di tengah kota Yerusalem. Pujilah TUHAN!

Pengalaman teman saya dan pemazmur dapat dialami oleh kita semua. Kita tidak tahu kapan malapetaka akan menimpa kita, tetapi ketika kita memiliki suatu hubungan yang erat dengan Tuhan, maka Tuhan akan meluputkan kita dari malapetaka tersebut.

Mau mendapatkan perlindungan dari Tuhan? 


Bagaimana hubungan Anda dengan Tuhan akhir-akhir ini?

Apakah Anda sudah menyediakan waktu untuk Tuhan setiap hari?

Minggu, 28 Februari 2010

Harta di Sorga

Ini adalah sebagian dari isi kotbah yang disampaikan oleh Tuhan Yesus Kristus.
"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” (Matius 6:19-21).

Tuhan Yesus Kristus menginginkan kita untuk tidak gila harta duniawi. Kehidupan yang hanya dihabiskan untuk mencari hal-hal yang sifatnya duniawi. Harta (uang) memang perlu untuk hidup di dunia ini, tetapi kita tidak boleh menjadikannya segala-galanya untuk hidup.

Hidup di dunia ini hanya sementara saja. Setelah kita mengalami kematian tubuh, masih ada kehidupan bagi roh dan jiwa kita dalam kekekalan, yaitu hidup bersama Allah (sorga) atau terpisah dari Allah (neraka). Alangkah celakanya kita kalau kita harus hidup dalam keterpisahan dengan Allah.

Tuhan Yesus Kristus mengingatkan kita untuk tidak hanya memikirkan perkara duniawi, tetapi juga perkara rohani. Kita disuruh untuk mengumpulkan harta di sorga. Caranya adalah dengan menggunakan harta kita untuk berbuat kebaikan terhadap sesama kita.

Hati kita berada di mana harta kesayangan kita berada. Di manakah harta kesayangan kita berada? Tujuan hidup kita dipengaruhi oleh hal ini.

Minggu, 31 Januari 2010

Orang Yang Terkutuk atau Diberkati?

Semua orang tentu ingin sukses dalam hidupnya. Namun untuk mencapai sukses itu banyak orang melakukannya dengan cara yang keliru. Banyak orang yang mengandalkan kekuatan diri sendiri atau pun orang lain untuk dapat mencapai kesuksesan. Tetapi apa yang didapatkan? Kekecewaan! Kekuatan diri sendiri atau pun bantuan orang lain ada batasnya!!! Hanya TUHAN yang tidak terbatas!

Untuk dapat mencapai kesuksesan sejati kita harus mengandalkan Pribadi Yang Tidak Terbatas ini. Mari kita mengandalkan dan menaruh pengharapan kita hanya pada TUHAN. TUHAN tidak akan pernah mengecewakan kita, karena rancanganNya adalah selalu untuk kebaikan kita.

Biarlah pesan TUHAN yang disampaikan oleh nabi Yeremia ini menggugah kesadaran kita semua untuk hanya mencari yang sejati.
Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah." (Yer 17:5-8).
 
Custom Search