Jumat, 16 Januari 2009

Kunci Untuk Memiliki Sikap Optimis

Tanpa terasa kita sudah masuk di tahun 2009. Kita tidak tahu apa saja yang akan terjadi di sepanjang tahun yang baru ini. Tetapi banyak orang memprediksi bahwa situasi masih akan terus bergejolak dan memburuk. Ancaman PHK masal masih akan terjadi, harga kebutuhan pokok yang meningkat, ketidakpastian politik dan hukum, bencana alam yang mengancam seperti banjir, gempa atau pun tanah longsor.

Itulah realita kehidupan yang kita semua hadapi. Tidak ada seorang pun yang lolos dari kenyataan ini. Kita bisa memilih untuk menyerah kepada keadaan dan bersikap pesimis, atau kita bisa bersikap tetap optimis dan menganggap setiap persoalan yang mungkin muncul sebagai batu loncatan untuk kehidupan yang lebih baik dan berkualitas.

Kita perlu belajar dari burung rajawali tentang cara untuk menghadapi badai. Burung rajawali tidak akan meringkuk ketakutan ketika angin badai datang menerpa. Ketika badai datang menerpa, burung rajawali justru akan mengembangkan sayapnya lebar-lebar dan memanfaatkan badai tersebut agar ia bisa terbang lebih tinggi lagi bahkan mengatasi badai tersebut. Burung Rajawali menggunakan kekuatan badai untuk mengangkat dirinya terbang lebih tinggi lagi.

Bagaimana dengan anda? Apakah anda termasuk orang yang pesimis atau kah yang optimis? Orang yang pesimis akan mengalami ketakutan menghadapi masalah-masalah hidup ini. Ia akan selalu khawatir tentang hal-hal buruk yang mungkin akan menimpa dirinya. Ia akan menjadi tertekan, stress dan bahkan depresi. Anda tidak mau menjadi orang pesimis bukan?

Untuk itu kita perlu menjadi orang yang optimis dalam menghadapi hidup ini. Orang yang optimis akan selalu memiliki semangat, ketekunan, kekuatan, kreatifitas dan keyakinan untuk dapat mengatasi segala persoalan yang muncul dalam kehidupan ini. Kita, sebagai orang-orang yang sudah dibenarkan oleh Kristus, harus memiliki sikap optimis ini. Firman Tuhan dalam Amsal 24:16a menyatakan: “Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali”. Masalah dan bencana memang dapat menghadang diri kita dan membuat kita atau usaha kita terpuruk, tetapi kita akan bangkit kembali, karena Tuhan ada bersama dengan kita.

Bagaimana kita bisa memiliki sikap yang optimis pada saat hal-hal yang buruk datang dalam hidup kita? Bagaimana kita bukan hanya bertahan dalam tekanan-tekanan persoalan, tetapi bahkan memiliki kemampuan yang cukup untuk mengatasi persoalan-persoalan buruk tersebut?

Berikut ini adalah hal-hal kunci yang perlu kita perhatikan agar kita memiliki sikap optimis dan kemampuan untuk mengatasi masalah.

Pertama. Kita perlu memiliki iman yang kokoh dalam Tuhan. Hal ini hanya mungkin bila kita sering mendengar, membaca dan merenungkan firman Tuhan (Roma 10:17).
Kedua. Firman Tuhan adalah kebenaran. Bila kita mengetahui kebenaran firman Tuhan, maka kebenaran itu akan memerdekakan kita. Kita akan dimerdekakan dari rasa takut, khawatir, tertekan dan hal-hal negatif lainnya yang dapat menghancurkan hidup kita (Yoh 17:17, 8:32).
Ketiga. Masalah diizinkan Tuhan terjadi untuk membuat kita makin bergantung pada Tuhan, bukan pada pengalaman dan kemampuan kita sendiri (Ams 3:5; Fil 4:13).
Keempat. Kita perlu bergaul akrab dengan Tuhan, sehingga Tuhan memberikan pada kita kemampuan dan kreatifitas untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada (Ams 3:5-6).

Dengan mengetahui dan mempraktekkan hal-hal kunci ini, kita tidak akan takut ataupun khawatir lagi untuk menjalani kehidupan. Hidup itu memang penuh tantangan dan kesulitan. Tetapi di tengah-tengah tantangan dan kesulitan itu pasti ada kesempatan-kesempatan yang terbuka kalau kita dapat tetap dapat bersikap optimis. Jangan takut, atau pun khawatir. Tuhan Yesus Kristus selalu menyertai perjalanan hidup kita. Bersama Dia, kita cakap untuk menanggung segala perkara. Amin.
 
Custom Search