Selasa, 25 Agustus 2009

Pemerintahan Yang Kukuh


Bersihkanlah dahulu perak dari sanganya, barulah yang indah dapat dibentuk oleh tangan seniman.Singkirkanlah penasihat-penasihat jahat dari istana, barulah pemerintahan kukuh oleh keadilan. (Amsal Sulaiman 25:4-5)

Untuk dapat memiliki pemerintahan yang kukuh dalam suatu negara, seorang pemimpin perlu berusaha dengan sungguh-sungguh untuk membersihkan jajaran pemerintahannya dari orang-orang yang jahat.

Kalau ada seseorang yang sakit kanker, maka sel-sel kanker itu harus ditanggulangi dengan segera. Bila dengan terapi dan pengobatan biasa, sel-sel kanker tidak bisa ditanggulangi, maka tindakan pembuangan bagian tubuh yang terkena kanker perlu dilakukan. Mengapa? Karena, kalau hal itu tidak dilakukan maka sel-sel kanker tersebut akan menyebar dan menyerang bagian-bagian tubuh yang lain, dan akan mengakibatkan kematian.

Demikian pula dengan suatu negara. Bila menginginkan adanya pemerintahan yang bersih dan berwibawa, maka pemimpinnya harus tegas dalam menangani orang-orang jahat ini, sehingga mereka tidak memiliki kesempatan untuk menyebarkan pengaruh buruk mereka dalam pemerintahan.

Jumat, 21 Agustus 2009

Hati Seorang Raja

http://www.free-images.org.uk/hearts/15-ruby-heart.htm


“The king's heart is in the hand of the LORD; he directs it like a watercourse wherever he pleases.” (Solomon)

Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini.

Supaya sawahnya memperoleh cukup air, seorang petani mengetahui dengan pasti bagaimana caranya mengalirkan air ke petak-petak sawahnya. Bagaimana caranya? Petani tersebut akan membuat saluran-saluran yang dapat mengalirkan air ke tempat-tempat yang dikehendakinya. Kemana saluran air itu mengarah, kesitulah air akan mengalir.

Hati seorang raja (pemimpin atau penguasa) ada di tangan TUHAN, dan TUHAN dapat mengarahkan hati seorang raja sesuai dengan kehendak-Nya, seperti seorang petani yang mengatur kemana air harus dialirkan. Entah raja itu raja yang lalim ataupun raja yang saleh, hati dan pikiran mereka tetap ada dalam tangan kekuasaan TUHAN.

Sekalipun ada seorang raja yang sangat lalim, pada waktu yang telah ditetapkan-Nya, TUHAN dapat mengarahkan raja tersebut untuk melakukan perkara-perkara yang baik menurut pemandangan-Nya, dan yang berguna untuk kepentingan umat-Nya.

Kamis, 20 Agustus 2009

Takhta Seorang Raja

“Love and faithfulness keep a king safe; through love his throne is made secure.” (Pro 20:28)
Kasih dan setia melindungi raja, dan dengan kasih ia menopang takhtanya.

Raja yang memerintah dengan kekerasan dan kejam hanya akan membangkitkan kebencian dari rakyatnya. Rakyat akan memberontak terhadap raja yang sewenang-wenang. Kalau hal ini terjadi, maka takhtanya tidak akan kokoh.

Seorang raja bila ingin kokoh takhtanya maka ia harus bisa mendapatkan kasih sayang dari rakyatnya. Bagaimana caranya? Dengan mengasihi rakyatnya. Dengan integritas. Menegakkan hukum dengan jujur dan adil. Tidak menerima suap. Berupaya semaksimal mungkin untuk meringankan penderitaan rakyatnya. Raja yang demikian akan dikasihi oleh rakyatnya, dan dengan demikian takhtanya akan kokoh. TUHAN pun akan melindungi raja yang saleh dari musuh-musuhnya.

Raja menggambarkan seorang pemimpin atau penguasa dihadapan orang-orang yang dipimpinnya.

Bagaimana dengan Anda? Bagaimana Anda memimpin bawahan Anda? Bagaimana Anda memimpin keluarga Anda?

Selasa, 18 Agustus 2009

Tujuan Hidup

crystalxp.net

Seutas senar gitar tergeletak bebas di atas meja. Kalau kita menarik-narik senar tersebut, maka senar tersebut akan meresponi tarikan kita. Namun, senar itu, meskipun dirinya bisa bergerak-gerak, tapi tetap tidak dapat menghasilkan suara apa-apa. Senar gitar tersebut hanya bisa berfungsi sesuai dengan tujuan penciptaannya, apabila senar itu terpasang pada sebuah gitar. Perlu ada tangan manusia untuk memasang senar tersebut pada sebuah gitar. Baru setelah senar tersebut terpasang pada sebuah gitar, maka senar tersebut bisa menghasilkan suara yang indah bila ada tangan yang memetiknya.

Demikian pula dengan kehidupan kita, umat manusia. Manusia adalah makhluk termulia yang diciptakan oleh TUHAN. Supaya kita bisa menggenapi tujuan dari penciptaan kita, maka kita harus mengizinkan tangan pencipta kita, untuk bebas mengarahkan kehidupan kita. Kita perlu menaklukkan diri kita kepada TUHAN, pencipta kita yang agung.

Sudahkah kita menaklukkan diri kita kepada Sang Pencipta?

Apa tujuan TUHAN menciptakan kita, umat manusia?

Alkitab adalah Firman TUHAN yang tertulis bagi kita, untuk memberikan tuntunan bagi kehidupan kita. Kalau isi Alkitab disarikan, maka akan didapatkan perintah (hukum) yang terutama, yang harus kita taati.

"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."

Sudahkah kita melakukan perintah yang terutama ini? Inilah tujuan penciptaan manusia yang dinyatakan TUHAN melalui Alkitab.

Atau, masihkah kita hidup semau kita sendiri? Menghalalkan segala cara untuk mencapai ambisi diri sendiri dan tidak memperhatikan perintah TUHAN untuk mengasihi diri-Nya dan sesama?

Senin, 17 Agustus 2009

Kemerdekaan Sejati

http://benderakita.com

Hari ini negara Indonesia memperingati hari ulang tahun kemerdekaannya yang ke-64. Negara Indonesia telah dimerdekakan dari penjajahan Belanda dan Jepang. Namun, kalau kita bersama-sama merenungkan arti kemerdekaan yang sejati, ternyata bangsa kita belum benar-benar mengalami kemerdekaan yang sejati. Bangsa kita yang diberi oleh Tuhan kekayaan alam yang luar biasa melimpah, ternyata belum bisa memanfaatkannya secara maksimal. Kita juga masih menjumpai kemiskinan, korupsi, dan ketidakadilan terjadi di mana-mana. Ekploitasi terhadap pihak-pihak yang lemah masih saja kita jumpai setiap hari. Mengapa hal ini bisa terjadi? Apa sebabnya bangsa dengan kekayaan alam yang melimpah ini, belum bisa benar-benar lepas dari bayang-bayang penjajahan?

Salah satu penyebab dari semua tragedi ini adalah kurangnya pemahaman akan arti dari kemerdekaan yang sejati. Kemerdekaan sejati bukan hanya kemerdekaan dari penindasan atau penjajahan pihak lain. Kemerdekaan sejati juga bukan sekedar kebebasan untuk mengatur dirinya sendiri, dengan tidak memperhatikan kepentingan pihak lain.

Alkitab menyatakan kepada kita, agar kita tidak mempergunakan kemerdekaan yang sudah kita miliki sebagai kesempatan untuk berbuat semau-maunya (perbuatan dosa), melainkan supaya kita saling melakukan apa yang baik dan berguna bagi kepentingan bersama.

Kalau setiap orang mulai mengusahakan sesuatu yang baik bagi orang lain, dan tidak melulu memikirkan kepentingan dirinya sendiri, niscaya bangsa kita akan segera bangkit dari keterpurukannya. Bayang-bayang penjajahan pasti akan segera berlalu dari negeri kita yang tercinta ini. Kiranya Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua. Amin.

Merdekaaa!!!


Bahan renungan dari Alkitab:

”Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.” (Galatia 5:13)

Minggu, 16 Agustus 2009

Andaikata...

http://benderakita.com

Andaikata.....
semua orang di dunia ini menerapkan apa yang Daud tulis dalam mazmurnya ini, pasti dunia akan aman, tenteram, dan penuh kedamaian ya...

Mazmur Daud. TUHAN, siapa boleh menumpang di Kemah-Mu dan tinggal di bukit-Mu yang suci.
Orang yang hidup tanpa cela dan melakukan yang baik, dan dengan jujur mengatakan yang benar;
yang tidak memfitnah sesamanya, tidak berbuat jahat terhadap kawan, dan tidak menjelekkan nama tetangganya;
yang menganggap rendah orang yang ditolak Allah, tetapi menghormati orang yang takwa; yang menepati janji, biarpun rugi
dan meminjamkan uang tanpa bunga; yang tak mau menerima uang suap untuk merugikan orang yang tak bersalah. Orang yang berbuat demikian, akan selalu tentram. (Mazmur 15)

Rabu, 05 Agustus 2009

Doa Untuk Indonesia


Bulan ini bangsa kita akan merayakan HUT Kemerdekaan yang ke-64. Mari kita terus mendoakan bangsa dan negara Indonesia ini, supaya TUHAN melimpahkan rahmatNya atas Indonesia. Kita juga harus mendoakan pemerintah yang ada, supaya mereka dapat menjalankan tugas mereka dengan bijaksana. Beberapa ayat dari Alkitab ini kiranya dapat mengingatkan kita sebagai rakyat Indonesia, tentang peranan yang dapat kita ambil sebagai rakyat dari suatu negara.

"Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.
Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya.
Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat." (Roma 13:1-4)
 
Custom Search