Rintik
hujan terdengar dengan jelas sementara alunan dari lagunya Sydney
Mohede mengalir masuk ke telinga saya. "Kau terawal dan terakhir
pencipta segalanya... S'luruh bintang pun bersinar oleh ucapanMu...
Engkau pun mengasihiku penulis hidupku... Tak henti seg'nap napasku
menyembahMu s'lalu... Kupuji kusembah tiada sepertiMu... Kuingin
hidupku menyenangkanMu... S'gala puji s'gala hormat... s'gnap hatiku
menyembahMu...Terimalah s'gnap hidupku... sebagai persembahan yang
hidup..."
Hati saya kembali tersentak oleh kebenaran ini. Allah adalah penulis
hidupku. Dari mulanya Dia sudah punya rancangan yang spesifik
mengenai kehidupanku. Saya diciptakan secara khusus untuk menjalani
kehidupan yang khusus pula seperti rancanganNya. Wow... Jadi lega
rasanya teringat kembali hal ini. Saya tahu Allah itu baik. Saya tahu
pasti bahwa Dia tidak akan pernah membawa saya kepada sesuatu yang
akan berakibat buruk buat saya. Saya masih ingat betapa Allah begitu
memperhatikan kehidupan saya ini sampai hal yang sekecil-kecilnya.
Allah tidak pernah lupa membuat jantung saya berdetak dengan teratur
setiap hari. Dia tidak pernah lupa membuat paru-paru saya bekerja
sehingga saya dapat bernafas dengan mudah. Meskipun Allah begitu
agung dan tak terselami oleh akal pikiran kita, tetapi Dia mau
memperhatikan saya yang begitu kecil bila dibandingkan dengan alam
semesta yang begitu besar dan luas. Wow... Luar biasa! Saya bersyukur
punya Allah seperti ini. He is my only Amazing God!!!
Mengingat
rancangan dan janji Allah dalam hidup kita mestinya kita tidak perlu
takut atau khawatir lagi mengenai masa depan kita. Di dalam Yeremia
29:11 Dia pernah berkata:
“Sebab
Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai
kamu, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan,
untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Juga di dalam Yesaya 41:10 Dia berkata: “janganlah
takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini
Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan
memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”
Yang
menjadi pertanyaan adalah: “Apakah kita sungguh-sungguh meyakini
rancangan dan janji Allah buat kita ini? Atau masihkah ada
keragu-raguan di dalam hati dan pikiran kita?” Kalau kita masih
merasa khawatir akan hidup kita dan takut untuk menapaki masa depan,
itu berarti kita tidak mempercayai Allah dengan segenap hati. Itu
berarti pengenalan kita akan Dia masih sangat kurang sehingga kita
tidak bisa mempercayakan hidup kita padaNya. Kita tidak percaya bahwa
Dia sanggup melakukan apa pun untuk kebaikan kita.
Sebaliknya
kalau kita mengenal Allah yang kita sembah dengan baik maka kita akan
dapat berkata seperti pemazmur berkata: "Tempat
perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."
(Mzm 91:2). Badai boleh saja menerpa hidup kita tetapi orang-orang
yang menanti-nantikan Tuhan akan mendapat kekuatan baru: mereka
seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka
berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi
lelah. (Yes 40:31).
Daud
adalah seorang yang sangat mengenal Allahnya. Berdasarkan pengalaman
hidupnya dalam mengiring Tuhan, dia menulis Mazmur 37. Sebuah mazmur
yang sangat indah dan sangat menguatkan. Saya sarankan Anda bisa
meluangkan waktu untuk membaca keseluruhan pasal 37 ini. Anda akan
sangat diberkati. Sekarang saya akan mengutip sebagian dari pasal
ini. Dalam ayat 25-26 dia berkata: ”Dahulu
aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat
orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; tiap
hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya
menjadi berkat.”
Allah
tidak pernah melupakan atau meninggalkan orang benar, bahkan
keturunan orang benar tidak akan pernah kekurangan, keturunan orang
benar malahan akan menjadi berkat bagi sesamanya. Itu adalah
pengalaman Daud, dan saya pun sudah melihat hal ini terjadi terhadap
orang-orang benar dan keturunannya di masa sekarang ini. Saya yakin
Anda pernah juga melihatnya bukan? Jadi, mari kita terus berharap dan
mempercayakan hidup kita hanya kepadaNya. Allah tidak akan pernah
mengecewakan orang yang benar-benar berserah kepadaNya.
Bagaimana hubungan Anda dengan Allah akhir-akhir ini? Apakah Anda
sudah membiasakan diri berkomunikasi dengan Allah setiap hari? Ingat!
Pengenalan kita akan Allah bergantung pada seberapa sering kita
bergaul dengan Dia setiap hari.